Perawatan Paliatif dan Kanker stadium lanjut

Perawatan paliatif idealnya dapat menjangkau semua pasien yang memerlukan bantuan tidak hanya bagi mereka yang mampu..

 

Kanker yang memasuki saat-saat terminal adalah kanker yang sudah dalam

tahap stadium lanjut yang artinya kondisi fisiknya sudah sangat buruk. Terdapat 4

stadium atau tahapan keganasan penyakit kanker, yaitu stadium I, II, III, dan IV.

Lebih jelasnya, tahapan kanker terbagi atas stadium IA, IB, dan IIA, yang disebut

dengan stadium kanker invasif dini, dan stadium IIB, stadium IIIA-IIIB, dan

stadium IVA-IVB atau stadium kanker invasif lanjut (Pencegahan Kanker, 20

Mei 2007). Dan pasien-pasien yang menjalani perawatan paliatif ialah pasien ber

stadium IV A – IV B atau stadium kanker invasif lanjut.

 

Setiap penderita kanker, mengalami suatu penderitaan yang dapat berkembang

menjadi penderitaan total, mencakup derita fisik, mental, sosial, kultural dan

spiritual. Derita total tersebut terjadi karena proses kumulatif dari rasa nyeri dan

keluhan fisik dan psikis lainnya, seperti mual, muntah, sesak, luka, tak nafsu

makan, berbagai prosedur diagnostik, tndakan terapi, rasa takut, marah, sepi,

khawatir, bosan, dan juga berbagai perasaan lain yang membuat penderita tidak merasa aman dan nyaman. Masalahnya adalah bagaimana kita dapat membantu penderita untuk

mengatasi penderitaannya, serta diselaraskan dengan kualitas hidup yang mampu

dilaksanakannya.

Kualitas hidup seseorang ditentukan oleh individu itu sendiri, karena sifatnya sangat spesifik, dan bersifat abstrak, sulit diukur. Walaupun demikian, seorang

tenaga medis, bersama penderita yang dibantu oleh keluarga harus mampu

menyingkap, bagaimana kualitas hidup yang di inginkan oleh penderita dan

bagaimana cara meraih dan mencapainya.

 

Sebagai pedoman, Jennifer J Clinch dan Harvey Schipper memberikan 10 dimensi kualitas hidup yang mendekati

parameter untuk pengukuran objektif :

1) Kondisi fisik (gejala dan nyeri)

2) Kemampuan fungsional (aktifitas)

3) Kesejahteraan keluarga

4) Kesejahteraan emosi

5) Spiritual

6) Fungsi sosial

7) Kepuasan pada layanan terapi (termasuk pendanaan)

8) Orientasi masa depan (rencana dan harapan)

9) Seksualitas (termasuk “body image”)

10) Fungsi okupasi